MACAM-MACAM HURUF WAWU

MACAM-MACAM HURUF WAWU 

 Ketika kita membaca sebuah teks terutama pada kitab kuning, pasti kita banyak menjumpai huruf wawu. Nah huruf wawu ini memiliki beberapa jenis yang perlu kita pahami agar makna yang kita pahami sesuai dengan apa yang dimaksud. Berikut ini penjelasan beberapa jenis huruf wawu secara singkat:

1.     Wawu Hal (arti Sedang/ketika/sewaktu)

التى يصح وقوع (إذْ) الظرفية موقعها, وتدخل على الجملة اسمية أو الجمتة فعلية التى فعلها ماضى"”   

Maksudnya yaitu wawu yang posisinya sebelum anak kalimat, yang anak kalimat ini menggambarkan kejadian ketika kalimat utama sedang berlangsung. Kaidahnya : Anak  kalimat  yang berupa jumlah ismiyah, jika khobar nya berupa jumlah fi’liyah maka fiilnya berupa fiil mudhori’.Contoh:

·       حججْتُ وانا صغير  Saya berjanji sewaktu masih kecil

·       دخلتُ المسجدَ والناسُ يخرجونَ منهُ  Saya masuk ketika orang-orang keluar dari masjid

2.     Wawu Athof (arti Dan)

Memiliki arti Muthlaqul Jam'i yaitu menghubungkan suatu kata sebelumnya dengan kata setelahnya dalam satu hukum.I’rab lafdz sebelum dan sesudah wawu harus sama. Contoh :  جاء أحمدُ و حسنُ(Ahmad  dan Hasan telah datang).

3.     Wawu Ma'iyyah (arti Bersama)

Yaitu wawu yang menjelaskan sesuatu yang bersamaan dengan pekerjaan (menyertai suatu pekerjaan). Huruf wawu ini menashobkan kalimat isim atau kalimat fi'il yang terletak sesudahnya. Contoh: جَاءَ الْأَمِيْرُ وَالْجَيْشَ Raja itu telah datang bersama tentaranya))

Syarat wawu Maiyyah:

·       Lafadz yang terletak setelah wawu ma'iyyah merupakan fudlah (tambahan kalimat), bukan 'umdah (pokok kalimat).maksudnya, tanpa isim tersebut jumlah bisa dipahami maksudnya.

·       Lafadz sebelumnya harus berupa jumlah.

4.     Wawu Qosam (arti Sumpah)

Wawu yang mengejerkan pada kalimat isim yang terletak setelahnya yang harus berupa isim dhohir.Contoh : وَالْعَصْرِ(Dan demi masa)   (Demi waktu dhuha) والضُّحَى

Apabila ada wawu setelah wawu qosam, maka wawu tersebut merupakan wawu huruf athaf.Contoh:  وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنَ  (Demi tin dan zaitun)

5.     Wawu Zaidah

Yaitu huruf wawu yang tidak memiliki arti dan berfungsi sebagai wawu tambahan saja.

Contoh:    حَتَّى اِذَا جَاؤُوْهَا وَفَتَحَتْ أَبْوَابَه

(Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka)

6.     Wawu Rubba (arti banyak)

Yaitu wawu yang mengejerkan isim setelahnya setelah membuang رُبَّ. Wawu rubba ini harus masuk pada isim nakiroh.

Contoh:  وطفلِ كاللؤلؤةِ المُضيئة (Banyak anak-anak seperti mutiara yang berkilau)

7.     Wawu Isti'nafiyyah/ Ibtida’

Yaitu wawu yang jatuh setelah jumlah (ismiyah maupun fi'liyyah) dan tidak ada kaitannya dengan lafadz sebelumnya baik dari segi i'rab maupun maknanya. Dan wawu ini juga dinamakan dengan wawu ibtida'iyyah (ﻭﺍﻭ ﺍﻻﺑﺘﺪﺍئيّة) karena berada diawal permulaan kalam.

 Contoh: وتقبل تحيتى و اشوقى   (terimalah salam hormat dan rindu dariku)

8.     Wawu Isyba’

Yaitu wawu pemuasan atau pemantapan yang terletak setelah dhomir rafa’ (ta’ fa’il) atau setelah dhomir nashob (kaf khitob). Contoh : رايتموني   asalnya رايتم + ني   , untuk menghindari kesulitan membaca maka didatangkan wawu ini tanpa ditambah alif, karena wawu tersebut bukan wawu jama’.

9.     Wawu Alamat Rofa'

Yaitu wawu yang berfungsi sebagai tanda (alamat) rofa'.Berada pada 2 tempat:

a.     Jama' Mudzakkar Salim, seperti: جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ

                   b.     Asma’ Khomsah/ Sittah, seperti: أَخُوْكَ مُجْتَهِدٌ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGGUNAAN ADAD MA'DUD YANG TEPAT

PERBEDAAN ISIM MUANNAST DAN ISIM MUDZAKKAR